Alfedri-Husni Kompak Taraweh di Lokasi PSU, Masyarakat: Biasonyo Tak Pernah

Wabup Siak Husni berikan sambutan di acara Traweh yang tak jauh dari PSU di Kampung Buantan Besar


SIAK (NU) - Masyarakat kabupaten Siak heboh karena Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni Merza diam-diam datang salat tarwih di masjid lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU). Alfedri datang ke masjid Almuhajirin kampung Jayapura sedangkan Husni Merza di masjid Jami Arraafiu, kampung Buantan Besar. 

Keduanya datang ke masjid itu pada malam kedua Ramadan, Sabtu (1/3/2025). Kegiatannya bukan kegiatan pemerintahan melainkan agenda pribadi untuk memilih salat tarwih di sana. 

Kedatangan Alfedri ke masjid Almuhajirin tidak seperti kedatangan rombongan bupati. Hanya satu mobil tiba di masjid itu. Alfedri turun lalu masuk ke masjid dan duduk di bagian depan. Padahal tidak ada jadwal ataupun agenda Pemkab di masjid ini. 

Sementara Husni Merza didapuk sebagai penceramah dan imam salat tarwih. Jemaah masjid secara diam-diam juga memotret Husni yang tengah ceramah. Foto jepretan dari jemaah beredar sehingga viral di Siak. Banyak yang mempertanyakan motiv kehadiran kedua petahana ini di lokasi PSU dengan memanfaatkan momen salat tarwih. 

Husni Merza mengatakan, telah terbiasa salat tarwih dengan ganti-ganti masjid jika tidak ada jadwal safari Ramadan Pemkab Siak. Malam kedua Ramadan dipilihnya ke masjid Jami Arraafiu Buantan Besar, meskipun ia sendiri menyadari di sana lokasi PSU. 

“Itu yang saya lakukan di setiap Ramadan semenjak jadi wakil bupati,” ujar Husni, Minggu (2/3/2025). 

Husni mengaku hadir di masjid Buantan Besar itu hanya ingin jadi makmum. Namun pengurus masjid memaksanya untuk menyampaikan ceramah agama dan menjadi imam salat tarwih.!

“Sebetulnya cuma mau jadi makmum saja, tapi oleh ketua masjid diminta dengan setengah memaksa jadi imam tarwih dan memberikan santapan rohani Ramadan, dan ini murni permintaan mereka bukan setingan dari awal,” ujar Husni. 

Husni menambahkan, sebagai wakil bupati ia hanya ingin memantau aktivitas masyarakat pada saat Ramadan. 

“Dan itu saya lakukan di setiap Ramadan, masyarakat juga sering meminta tengok-tengoklah kampung kami Pak,” ujar Husni. 

Sementara masyarakat menyayangkan hal tersebut. Selama ini tidak pernah bupati atau wakil bupati datang diam-diam. Kehadiran Alfedri di masjid Almuhajirin Jayapura membuat kaget pengurus dan jemaah. 

“Saya ndak ngerti juga, tiba-tiba datang bupati, jadi kaget aja,” ujar pengurus masjid Almuhajirin, Alil, Minggu siang. 

Ia menyampaikan, Alfedri datang cuma didampingi 3 orang. Alil sempat bersalaman dengannya. 

Biasanya kehadiran bupati di malam Ramadan karena agenda safari Ramadan Pemkab Siak. Sementara kehadirannya pada Ramadan kedua tanpa agenda Pemkab Siak. 

Eva, warga Jayapura menaruh rasa curiga atas kehadiran kedua pemimpin tersebut. Ia menilai ini bagian dari hidden agenda karena di kedua lokasi itu akan dilaksanakan PSU. 

"Biasanya mana pernah begini betul. Masyarakat bukannya bodoh menilai, kalau ini karena PSU di kampung kami. Dulu kemana aja,” ujar Eva.

Rubiyah, warga Buantan Besar juga menilai kehadiran Husni di masjid kampungnya aneh. Tanpa agenda pemerintah, Husni datang ke Buantan Besar untuk melaksanakan tarwih. Husni dan Alfedri tampaknya kompak datang ke kedua masjid dengan agenda pribadi. 

“Saya juga heran, tiba-tiba saja datang, biasanya tak pernah datang ke tempat kami Buantan Besar. Acara safari Ramadan tahun lalu pun dia tak datang, memang luar biasa tahun ini ya," ujarnya.

 Sementara itu pasangan penantang, Afni-Syamsurizal diketahui juga sedang berada di Siak. Namun mereka tidak memasuki lokasi PSU karena khawatir melanggar Peraturan KPU. 

“Saya di Siak dan belum pernah datang ke lokasi PSU,” ujar Afni.

Afni mengatakan, pihaknya tidak ingin melanggar aturan dan menabrak moralitas. Ia ingin bertarung dengan bersih sesuai aturan. 

Namun demikian, turunnya Alfedri-Husni sepertinya menimbulkan kekecewaan bagi Afni dan para pendukungnya. Ia mengatakan, bila tidak ada aturan yang membatasi calon untuk turun, maka Afni juga bisa turun demi menjaga kemenangan rakyat.

 "Padahal aturannya ada. Kadang politik sebercanda itu ya. Baiklah kalau begitu, Bismillah. Saya memanggil kembali seluruh relawan dan simpatisan, untuk kita berjuang bersama lagi. Rapatkan barisan. Jemput kembali suara rakyat," kata Afni.(Mg)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama