Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Irving- Sugianto Kampaye Dialogis di Kecamatan Kandis |
SIAK (NU) - Calon wakil bupati Siak nomor urut 1, Sugianto mengadakan sayembara berhadiah uang tunai jika ada yang berhasil menangkap dan merekam video pelaku politik uang dan intimidasi warga untuk mengarahkan ke salah satu paslon yang dilakukan oleh oknum pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Siak.
Tak tanggung-tanggung, hadiah yang disiapkan sebesar Rp 5 juta per orang dengan ketentuan pelaku benar-benar terbukti bersalah dan berhasil disanksi pelanggaran kepemiluan.
Hal itu disampaikan Sugianto saat orasi dalam kampanye dialogis yang digelar di Kelurahan Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kamis (14/11/2024).
Sayembara itu dibuat untuk menunjukkan bahwa pasangan Irving-Sugianto (ISO) benar-benar menjunjung tinggi politik santun, bermartabat, kondusif, aman, jujur dan adil dalam Pilkada Siak 2024 ini.
"Kami ingin Pilkada ini berlangsung dengan aman, jujur dan adil. Kita harapkan semua kandidat bertarung dengan menjual program bukan menakut-nakuti warga dan mengarahkan memilih ke salah satu paslon," katanya.
Sugianto menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasangan Irving-Sugianto bukanlah calon dari pemerintahan, maka tentu tidak bisa mengintimidasi warga dengan menekan bawahan di pemerintahan.
"Mau gak kita diintimidasi? Kita ditakut-takuti soal pencabutan program yang berjalan seperti PKH dan program lainnya? Jangan mau karena itu menciderai hak-hak kita sebagai warga negara yang bebas menentukan pilihan, karena kita memilih untuk kesejahteraan kita bersama selama satu periode ke depan," ujarnya.
"Nanti kalau ada orang datang dari pihak pemerintah baik kabupaten, camat, lurah atau penghulu (kepala kampung) ke rumah-rumah ibu dan bapak jangan takut diintimidasi. Tolong videokan dan kirim ke tim kami, biar kita laporkan ke Bawaslu dan saya kasih hadiah Rp 5 juta, kita penjarakan," tambahnya.
Soal isu santer terkait Program Keluarga Harapan (PKH) yang saat ini heboh akibat jurkam paslon 03 (petahana) yang akan mencabut jika tidak mendukungnya, Sugianto menjelaskan bahwa PKH bukan program pemerintah daerah melainkan program pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
"Jadi gak usah takut bapak-ibu, siapa pun bupati dan wakilnya ke depan PKH tetap berjalan, jangan mau ditakut-takuti," kata mantan anggota DPRD Provinsi Riau dua periode itu.
Dia menyampaikan, jika Irving-Sugianto terpilih jadi bupati dan wakil bupati Siak di Pilkada 27 November mendatang, 100 hari kerja yang dilakukan adalah mendata ulang keluarga penerima manfaat PKH yang saat ini dinilai masih belum tepat sasaran.
"Jadi mohon dukungannya bapak-ibu sekalian, untuk memilih kami pada 27 November nanti. Kami ini berasal dari masyarakat yang susah dan tentunya kami paham kondisi masyarakat Kabupaten Siak, untuk itu kami komitmen bagaimana masyarakat Siak menjadi sejahtera dan Siak menjadi kabupaten yang hebat, sesuai visi misi kami," tutupnya. (Mg1)