Siak Punya Lumbung Pangan Tapi Harga Beras Mahal, Irving - Sugianto : Ini Solusinya

Calon Wakil Bupati Siak Nomer Urut 1 Sugianto lakukan kampanye di Kampung Siang Palas

SIAK (NU)- Kampanye dialogis Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Irving kahar Arifin - Sugianto di Kampung Siang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam, berlangsung meriah dan hangat, Minggu (20/10/24)

Seratusan warga yang hadir tampak akrab dengan Paslon Irving - Sugianto sambil bernyanyi bersama meneriakan dukungan kepada paslon.

Keramahan keduanya membuat warga merasa dekat, sehingga beberapa warga tidak sungkan menyuarakan keluhannya terkait harga beras yang terus meroket. Padahal menurut warga Kabupaten Siak punya lumbung pangan nasional.

Keluhan warga ini mendapat tanggapan dari Calon Wakil bupati Siak, Sugianto, dia menerangkan terkait harga beras di Siak tinggi karena banyak faktor.

Salah satunya karena saat ini pemerintah kabupaten dinilai Sugianto belum memberi perhatian penuh terkait pengelolaan lumbung pangan, akibatnya harga bahan pokok, terutama beras dan minyak goreng cenderung tinggi jika dibandingkan dengan Kota Jakarta.

"Harga beras dan minyak goreng secara umum di Siak saat ini cenderung mahal jika dibandingkan dengan kota jakarta, padahal jakarta tidak punya sawah dan kebun kelapa sawit, sementata di Siak ada lumbung pangan nasional, seperti di Kecamatan Bungaraya, Saba Auh, Sungai Apit dan Sungai Mandau," ujarnya.

Mantan Anggota DPRD Provinsi Riau 2 periode ini menjelaskan, masalah beras mahal juga karena pengolahan padi yang baru dipanen langsung dibawa ke Provinsi Sumatra utara, diolah disana lalu kembali ke Siak sudah dalam bentuk beras. 

"Nah proses ini memakan biaya tambahan, ini yang menjadikan beras di siak cukup mahal," jelasnya.

Padahal kalau semua padi bisa digiling di Siak, tentu akan memangkas biaya produksi, sehingga harga beras bisa lebih murah, sehingga masyarakat tidak lagi merasa keberatan dengan harga yang terus naik.

"Nah Ini yang menjadi salah satu program kerja kami, kami punya solusi, nanti kami mau buat BUMD Pertanian dan Pangan, jadi nanti ini yang mengurus pangan di Kabupaten Siak, sama seperti di Jakarta, kenapa saya tau, karna saya sering study banding kesana dan melihat ini berhasil," ujar Mantan Anggota Dewan Provinsi Riau 2 dari PKB ini.

Lanjut Sugianto, Nantinya BUMD ini akan membentuk unit usaha yang mengelola hasil pangan, seperti menampung gabah hasil panen petani padi untuk diolah menjadi beras, kemudian di kemas dan dipasarkan.

"Kalau dijakarta ada namanya food station, di Siak bisa saja kita buat namanya Siak Food Station nah ini nanti hasil panen padi dari petani kita tampung dan diolah disini. Baru kita kemas dan dipasakan. Jadi ini harganya bisa jauh lebih murah dari harga saat ini di Siak," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Siak Food Station ini bisa dikembangkan lebih jauh, yaitu sebagai instrumen yang dapat digunakan Pemkab Siak untuk pengendalian harga beras, juga bisa menjamin ketersediaan suplai beras di Siak, dan penyangga pasar beras untuk Kabupaten Siak dan sekitarnya.

"Kalau ini terealisasi, akan banyak inovasi yang bisa diterapkan dan di kembangkan terkait pangan, termasuk membuka lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja lokal, sangat banyak manfaatnya kan," ujarnya.

Pernyataan yang disampaikan Sugianto saat kampanye ini ternyata disambut baik para warga, Salah satunya Tampubolon, kata dia, memilih Bupati Siak harus yang tau arah pembangunan Siak, perduli dengan masyarakat serta punya pengalaman dan relasi hingga ke pusat.

Alasannya, karena pembangunan akan lebih cepat jika ada dukungan dari pusat, dukungan bisa berupa dana dan kebijakan. Karena jika pembangunan hanya mengandalkan APBD saja tidak akan cukup, sementara perlu ada pembangunan disetiap kecamatan.

"Ini pentingnya punya pemimpin yang tahu dengan solusinya, punya koneksi, punya pengalaman, dan punya wawasan serta kerjanyata," terangnya. (GB1)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama