Cabup Siak nomor urut 1 Irving Kahar Arifin bersama Hambali Siregar, pendukung 03 yang merapat kepadanya saat kampanye dialogis di kampung Samsam, Kandis, Jumat (25/10/2024). |
SIAK (NU) - Kampanye dialogis Calon Bupati (Cabup) Siak nomor urut 01, Irving Kahar Arifin di kampung Samsam, kecamatan Kandis dihadiri oleh pendukung Paslon 03, Hambali Siregar, Jumat (25/10/2024) malam. Hambali aktif bertanya terkait kesejahteraan karyawan perkebunan di kecamatan Kandis.
“Program Bapak bagus, cuma yang kami pertanyakan terkait masalah pekerja Pak, karyawan sangat menderita Pak, premi dan lembur tidak ada Pak,” ujar Hambali dalam dialog malam itu.
Ia menambahkan, nasib karyawan saat ini tidak seindah nasib karyawan dulu. Karyawan ada yang pulang jam 01.00 dini hari, tanpa upah lembur. Namun karyawan tidak berani protes selama ini.
“Premi hilang, lembur hilang, hanya gaji pokok saja, kesejahteraan karyawan tidak nampak lagi. Ini tolong Pak,” ujar Hambali.
Irving Kahar langsung menanggapi pertanyaan dan pemintaan Hambali. Meskipun ia sendiri tahu kalau Hambali merupakan pendukung 03 namun berani mengikuti kampanye 01.
“Saya sangat apresiasi Pak Hambali, walaupun Pak Hambali 03, tapi ingin melihat bagaimana 01 menyampaikan visi misinya, tepuk tangan untuk Pak Hambali,” ujar Irving yang disambut riuh tepuk tangan.
Irving lalu menjelaskan dengan saksama berkaitan dengan upah lembur sebagaimana diatur dalam PP Nomor 35 tahun 2021. Upah lembur mempunyai aturan yang jelas dan tidak bisa dinafikan oleh perusahaan.
“Perhitungan lembur diatur dan disyaratkan bekerja dalam 1 hari 7 jam kerja, seminggu 40 jam. Kalau sudah memenuhi jam kerjanya, tentunya akan dibayarkan lemburnya,” katanya.
Namun demikian, Irving menekankan sinergitas komponen dalam hubungan industrial yang harmonis. Tripartit harus intens menggelar pertemuan untuk membahas hubungan industrial ini.
Tripartit merupakan forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan. Anggotanya terdiri dari unsur Pemerintah, organisasi pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh.
“Jika kita perhatikan hampir 70 persen penduduk kabupaten Siak buruh. 35 persen di antaranya berada di perkebunan. Banyak sekali. ini yang perlu diperhatikan pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan, selama ini ia bertugas di dinas PU sehingga tidak ada kewenangan dalam masalah ini. Ia juga menyadari selama itu pula nasib karywan luput dari perhatian pemerintah, sehingga karyawan tidak menerima hak upah lembut itu.
“Kemana pemerintah selama ini, dan pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan evaluasi. Saya berkomitmen untuk mengevaluasi ini demi memperbaiki nasib karyawan,” katanya.
Selain itu, Irving juga membahas masalah PKWT. Sampai saat ini pekerja masih berjuang bagaimana menjadi karyawan tetap, supaya mendapatkan kesejahteraan.
Mendengar paparan Irving, Hambali tampak manggut-manggut. Usai memberikan penjelasan Irving mendekati Hambali lalu memeluknya. Hambali tampak terkesima dan ratusan masyarakat yang hadir ikut bertepuk tangan. Hambali akhirnya tidak segan-segan mengatakan ISO. Ia mempertimbangkan untuk beralih dukungan dari 03 ke 01, karena menganggap program 01 jauh lebih realistis. (Mg1)