Warga Tualang Ucapkan Terima Kasih ke Irving Yang Sudah Bangunkan Taman Motuyoko Paling Estetik se-Siak

Masyarakat Tualang Tumpah Ruah Dukung Pasangan Irving-Sugianto di Pilkada 2024


SIAK (NU) - Masyarakat Kecamatan Tualang bersyukur dibangunnya Taman Motuyoko yang kini jadi pusat keramaian dan tempat refreshing bagi masyarakat Tualang. Taman itu direnovasi oleh Dinas PU Tarukim Siak pada 2021 dan rampung pada 2022 lalu.

Dulunya, taman yang berada di jantung Kota Perawang itu hanyalah sebuah lapangan biasa di samping Kantor Koramil Tualang, sering masyarakat menyebutnya "Lapangan Koramil".

Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin saat itu prihatin melihat lapangan yang terbengkalai dan tidak berfungsi di sana. Irving melihat ada potensi di sektor wisata dan ekonomi di lapangan itu, ia lalu berinisiatif merenovasi taman agar menjadi tempat hiburan masyarakat sekaligus menjadi tempat pengembangan UMKM.

Setelah berdiri megah dan diresmikan, masyarakat antusias menyambut taman andalan warga Tualang itu. Setiap hari taman selalu ramai dikunjungi, apalagi sudah diisi hampir 50 gerai UMKM di kawasan taman itu.

Ulfa, warga perumahan Griya Athaya Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak mengaku senang dibangunnya taman terbuka publik itu, sehingga masyarakat setempat tak perlu jauh-jauh pergi rekreasi.

"Saya sama keluarga sering ke Motuyoko, jalan-jalan ajak anak bermain di sana. Ya kami senang karena biasa kalau mau pergi refreshing ke Pekanbaru, tapi sekarang jarang," kata ibu dua anak itu.

Begitu juga Ocha, warga Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang yang senang dengan adanya taman tersebut. Bahkan menurutnya taman seperti Motuyoko perlu ditambah supaya Tualang lebih ramai lagi.

"Ya kami sangat senang ada taman sebagus itu, kalau bisa ditambah, kayaknya masih kurang, karena penduduk di sini sangat ramai," kata Ocha sembari tersenyum.

Senada dengan itu, Agus salah satu warga Kampung Tualang juga ingin ke depan ada taman baru yang lebih lengkap dari Motuyoko. Fasilitas penunjang lebih lengkap tak hanya gerai UMKM, tapi ditambah dengan zona bermain anak dan tempat bermain lainnya.

"Sering main ke Motuyoko, ajak anak bermain di sana. Ya kita harap ke depan ada taman yang lebih lengkap fasilitasnya seperti tempat bermain anak dan ada gazebo-gazebo tempat kumpul-kumpul keluarga. Kami juga berterima kasih kepada dinas PU Siak yang sudah membangun taman semegah ini," ungkapnya.

Untuk diketahui, pada 2020 taman Motuuoko itu awalnya bernama Taman Tuah Sekawan, direnovasi tahap I pada 2021 dan selesai pada 2022 menelan anggaran Rp 6,9 miliar. Setelah rampung, taman Tuah Sekawan berganti nama menjadi Taman Motuyoko yang mengadopsi kearifan lokal dari bahasa melayu Perawang dari kata Motu yang artinya bagus/Cantik/Indah, Yo berarti iya dan ko berarti ini, sehingga jika digabungkan Motuyoko diartikan dengan taman "bagus ya ini".

Pensiunan Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin yang saat ini maju sebagai calon bupati di Pilkada Siak 2024 mengatakan, kala itu dia ingin membuat ruang terbuka publik yang megah dengan mengusung konsep wisata dan tetap mengembangkan UMKM setempat. Sebab Tualang adalah wilayah yang berpenduduk terpadat di Kabupaten Siak, maka perlu adanya tempat yang menjadi pusat keramaian dan aktifitas masyarakat.

Penamaan Motuyoko itu juga inisiatif dari Irving ketika taman itu selesai dibangun. Saat itu dia sempat berunding dengan tokoh masyarakat, camat dan pemuda setempat untuk memberi nama baru dari taman itu.

"Inginnya kita sesuaikan dengan nama lama, tapi intu kan sudah bagus dan wajah baru, jadi kita ingin m ngganti namanya juga. Saya waktu itu bilang ke tokoh dan camat Perawang, kalau bahwa Melayunya bagus apa? Mereka jawab motu, dari situ saya pilih kata itu jadi Motuyoko yang artinya tamannya bagus ini," ungkap Irving.

Alasan Irving merenovasi taman Tuah Sekawan itu karena Perawang dijuluki kota Industri di Siak yang otomatis menjadikan Perawang padat penduduk. Dia berfikir sayang rasanya jika penduduk harus keluar ke daerah lain untuk pergi liburan dan rekreasi, sehingga ekonomi tidak berputar di sana. 

"Kebanyakan orang bekerja di perusahaan swasta di sini dan pasti butuh tempat hiburan sebagai refreshing lah. Dari itu lah kita bangun taman yang sekarang ini bisa masyarakat Perawang nikmati semua. Kan tidak perlu pergi ke luar kota sehingga ekonomi masyarakat berputar. Lalu kita juga bangun space untuk UMKM di sekitar kawasan taman supaya perekonomian masyarakat juga meningkat," pungkasnya. (Rilis) 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama