Baru Muncul 2 Bulan Belakangan, Program Siak Melesat Jadi Materi Tanggapan Masyarakat ke KPU

Kantor KPU Siak


SIAK - Program Siak Melayani Kesehatan Masyarakat (Melesat) yang dilaksanakan setiap Sabtu, baru muncul sekitar dua bulan belakangan. Program ini langsung dipimpin Bupati Siak Alfedri dengan menurunkan 11 dokter spesialis di kampung kegiatan dilaksanakan. 

Awalnya KPU Siak berniat untuk memanfaatkan momen Siak Melesat untuk menyosialisasikan Pilkada Siak 2024. Namun, program ini ternyata menjadi salah satu pokok materi masukan dan tanggapan masyarakat untuk Paslon petahana Alfedri-Husni Merza, pada 15-18 September 2024 lalu. 

“Karena ada atensi dari masyarakat sebagaimana disampaikan dalam masukan dan tanggapan masyarakat maka kami urungkan niat untuk memanfaatkan momen program ini untuk sosialisasi Pilkada,” ujar Ketua KPU Siak, Said Dharma Setiawan, Minggu (23/9/2024). 

KPU Siak mengambil sikap seperti itu untuk antisipasi opini liar. Selain itu KPU Siak juga ingin menunjukkan sikap independensinya di tengah tahapan Pilkada yang sedang berlangsung. 

Program Siak Melesat dilaksanakan di bawah Dinas Kesehatan Siak. Setiap Sabtu, Dinas Kesehatan dan dokter spesialis beserta para medis memilih untuk bekerja, meskipun seharusnya libur akhir pekan. 

Kepala Dinas Kesehatan Siak, dr Benny Chairuddin mengakui adanya keinginan KPU untuk ikut dalam program Siak Melesat untuk sosialisasi Pilkada. Namun rencana KPU tersebut belum pernah terlaksana. 

“Ada stakeholder yang meminta ikut serta dalam kegiatan ini seperti KPU yang berencana ikut sosialisasi Pilkada,” ujarnya.

Salain KPU, kata Benny, ada Samsat yang juga ingin ikut untuk pengurusan pajak. Keinginan itu terjadi karena melihat banyaknya masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.

“Program ini terobosan baru yang dilakukan dengan menggabungkan empat konsep pelayanan kesehatan yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,”ungkapnya.

Kegiatan dilaksanakan dalam satu waktu dan satu tempat. Tujuannya agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. 

“Program ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan cakupan Standar Pelayanan Minimal,” katanya.

Benny mengakui menurunkan 11 dokter spesialis meski tidak dengan perlatan lengkap. Kegiatan ini sekaligus dianggap sebagai indikator kinerja lainnya seperti peningkatan cakupan kepesertaan UHC, Imunisasi, Skrining/Deteksi dini Penyakit Tidak Menular, Penyakit Menular, deteksi gizi kurang maupun stunting dan lain-lain.

Sebanyak 11 dokter spesialis yang diturunkan meskipun tidak menurunkan peralatan masing-masing, namun dianggap efekstif untuk menangani kesehatan masyarakat. 

“Kegiatan ini dianggap dapat mempercepat implementasi konsep Integrasi Layanan Primer yang ditaja Kementerian Kesehatan dengan lebih baik di Kabupaten Siak,” ujarnya.

Benny mengakui bahwa pelayanan yang diberikan tidak sama dengan pelayanan yang didapatkan di RSUD. Pasalnya, kegiatan ini lebih mengedepankan pelayanan dasar dari kondisi masyarakat setempat.

“Bila memang harus ditangani lebih lanjut tentunya disarankan atau dirujuk untuk datang ke fasilitas yang lebih lengkap seperti Puskesmas maupun RSUD,” ujarnya.

Kendati begitu, Benny mengklaim bahwa  kegiatan ini mendapatkan kenaikan SPM, cakupan kepesertaan UHC, skrining Penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, kolesterol tinggi dan Penyakit menular seperti TBC, serta kenaikan cakupan imunisasi, deteksi dini gizi kurang, potensi stunting, kegiatan donor darah dan lain-lain.

“Kami juga melakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan yang dijadwalkan bagi remaja, pemuda, orang tua bahkan direncanakan adanya pelatihan seperti penanganan kegawatdaruratan sehari-hari,” katanya.

Kegiatan ini terus digilir semua kecamatan di Kabupaten Siak. Benny berjanji akan evaluasi pelaksanaan Siak Melesat secepatnya agar lebih baik lagi. 

“Mengenai kegiatan ini dapat berjalan tentunya menggunakan yang sudah ada seperti obat-obatan yang diperuntukkan untuk skrining, pengobatan massal, bakti sosial dan kebutuhan lainnya,” katanya.

Benny juga mengakui kegiatan ini baru terlaksana sekarang, belum lama semenjak dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan Siak. Kegiatan ini dianggap sebagai bentuk komitmen Dinas Kesehatan bersama bupati dan wakil bupati.

“Sebab kami diminta membuat kegiatan terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkat indikator kinerja dari Dinas Kesehatan,”
ujarnya.

Ia menambahkan, ini sejalan dengan dimintanya setiap OPD agar membuat inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan diikutkan dalam IGA award. 

“Tentunya program ini butuh waktu untuk dikonsep dan disiapkan agar dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya lagi.

Benny lagi -lagi mengatakan karena kegiatan ini baru dilaksanakan tentu masih ada yang perlu dibenahi.
Berdasarkan monitoring dan evaluasi serta masukan dan kritikan dari masyarakat yang memanfaatkan program ini. (Mg) 
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama