Karena Kekeringan, Petani di Siak Terancam Gagal Penen


  • Sawah milik petani Kampung Langsat Permai Kekeringan

SIAK (NU) - Efek kemarau panjang atau El Nino 2024 sangat berdampak bagi petani di Kabupaten Siak, Riau. Sulitnya mendapatkan air menyebabkan beberapa petani tunda tanam padi hingga terancam gagal panen. 

Hal tersebut dialami petani di Kampung Langsat Permai, Kecamatan Bungaraya, Siak. Musim tanam padi kali ini tidak seluruh petani bisa melakukan proses tanam dikarenakan tidak ada air di saluran skunder dan tersier. 

Rudi, seorang petani menyebutkan, Kampung Temusai sendiri memiliki luas area persawahan sekitar 309 hektar terdiri dari padi dan holtikultura. 

Ia menyebutkan, musim tanam kali ini hampir seluruh petani kesulitan untuk melalukan proses tanam padi karena musim kemarau. 70% petani Langsat Permai bisa tanam lebih awal, 30% tunda tanam hingga terancam gagal panen. 

Petani yang sudah tanam lebih awal menggunakan air yang tersisa di parit sawah. Bahkan ada yang rela kerja dua kali demi bisa tanam.

"Kita sedot pake mesin besar dari parit saluran sungai Siak ke parit sawah, kemudian dari parit sawah kita naikan ke sawah pake mesin kecil. Repot mas tapi mau gimana lagi, derita petani kalau pas musim kemarau ya kayak gini," ucap Rudi kepada Awak Media, Selasa (30/7/ 2024).

Tanaman padi yang berusia 30 hari, saat ini membutuhkan air untuk perawatan pupuk dan seprot padi. Dikarenakan tidak ada air di parit sawah ia dan petani lain membawa air menggunakan jerigen dari rumah ke sawah untuk semprot padi. 

Lanjut kata Rudi, hal berbeda dirasakan 30% petani Langsat Permai yang tunda tanam, bahkan mereka terancam gagal panen. 

"Lihat sendiri ke sawah petani yang sempat tunda tanam mas, padi mereka saat ini usia sekitar 10-20 hari, di masa itu sangat membutuhkan air untuk mengeluarkan akar padi supaya nancap di tanah. Karena enggak ada air sekarang padi mereka mulai menguning pertumbuhanya lambat, bahkan tanah di parit dan sawah udah banyak yang retak-retak. Kalau beberapa minggi kedepan enggak ada hujan bisa jadi padi mereka mati," ungkapnya. 

Petani kampung Langsat Permai berharap ada solusi dari pemda Siak membantu mengatasi soal air. 

"Kami hanya bisa pasrah sambil nunggu hujan mas, mau gimana lagi mang lagi musim kemarau, tapi kalau bisa pemerintah andil lah, minimal gali parit kami supaya tidak dangkal lagi, jadi kalo pas hujan bisa namoung air lebih banyak," tutup Rudi. (HA) 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama