Habiskan Anggaran Ratusan Juta Rupiah Hanya Untuk Ternak Ayam Kuntet dan Ayam Walik, Warga: Inspektorat Agar Mengaudit Kembali

Ternak Ayam KUB Kampung Buantan Lestari



SIAK (HR) - Warga Buantan Lestari, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau heboh pertanyakan ternak ayam KUB yang menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah, namun ayam  tersebut kecil-kecil dan diduga banyak yang mati. Harga ayam tersebut per ekor nya sangat Fantastis, namun sayangnya banyak yang kecil seperti burung puyuh yang tidak akan bisa besar. 

" Bantuan ayam nya kecil-kecil kayak Gemak (Burung Puyuh) bahkan banyak yang kuntet alias kurang sehat, padahal harganya lumayan fantastis hingga semuanya menghabiskan anggaran ratusan juta. Kalau seperti ini kami yakin bantuan ini tidak akan berkelanjutan alias tekor, karena harus bekerja keras untuk memberikan obat-obatan serta makanannya yang banyak mengandung gizi agar berat badan ayam kuntet itu bisa bertambah. Selain itu, bantuan pakan ayamnya juga tidak sesuai dengan bantuan ayamnya, sekarang peternak yang dapat bantuan ayam sudah kehabisan pakan, sehingga sebagian dilepaskan dari kandangnya untuk cari makan sendiri, karena kalau mengandalkan bakan sendiri, tentu akan tekor karena sebanyak apapun dikasih makan tetap saja kecil badannya," ungkap warga Buantan Lestari yang enggan disebutkan namanya kepada Nusantara80.com, Rabu (31/07/2024). 

Warga juga berharap, program pemberdayaan masyarakat ternak ayam ini kalau bisa harus bisa berkelanjutan dan harus ada pendampingan, karena kalau tidak ada pendampingan dikhawatirkan akan ada kegagalan bahkan ketekoran bagi peternaknya. 

" Untuk pemula, kalau tampa pendampingan dari peternak ahlinya, analisa hidup hingga panen hanya 40%, maka dari itu, kalau bantuannya ayam kecil-kecil seperti itu tentu akan rentan penyakit dan ujung-ujungnya mati serta tekor. Kalau kami lihat, bantuan lebih banyak anak ayam daripada pakannya, tentu ini sangat rentan kegagalan, jadi kepada Inspektorat agar dapat mengaudit kembali proyek ternak ayam tersebut, agar tak terkesan menghambur-hamburkan uang negara," harapnya. 

Hal senada disampaikan Kepala Dusun  Kampung Buantan Lestari Umar Puin, ia mengaku kecewa dengan bantuan anak ayam yang kecil-kecil seperti ayam  kate atau ayam walik, menurutnya, ini sangat disayangkan dan bahkan seperti jadi ajang bisnis buat pengusaha atau PT yang mengadakan bibit ayam KUB. 

" Memang ayamnya kecil-kecil kayak ayam kate, bahkan ada yang kayak ayam walek (buku terbalik). Jadi kami berharap kepada pihak PT  yang mengadakan pembibitan anak ayam ini agar dapat memberikan bibit yang terbaik, bukan malah sebaliknya kuntet alias kecil-kecil tak berbobot,"ungkapnya dengan nada kecewa. 

Sementara itu, Penghulu Kampung Buantan Lestari Agus Muhammad Yasin kepada awak media menyebutkan, ternak ayam untuk warga merupakan inovasi dari seluruh unsur Pemerintah Kampung dalam upaya melaksanakan program pemerintah peningkatan ketahanan pangan. 

"Sudah disepakati semua unsur pemerintah Kampung Buantan Lestari untuk membuat ternak ayam," ungkapnya. 

Lebih lanjut Agus menyebutkan bahwa, ternak ayam menggunakan anggaran APBKam ratusan juta, meliputi pelatihan, pembelian ayam dan pakan, sebanyak 80 warga yang menerima kategori layak menerima dan kurang mampu, masing-masing peroleh 100 ayam.  

"Namanya ternak ya dari kecil mas, kalo langsung besar ya bukan untuk ternak. Pas penyerahan juga sudah dipastikan ayam itu sehat, terkait layak atau tidak menggunakan anggaran ratusan juta ayamnya segitu saya enggak tau soalnya saya bukan peternak," sebut Agus. 

Yang jelas, kata Agus, ini merupakan program ketahanan pangan yang ia belanjakan, ayam tersebut di beli bibitnya di Pekanbaru. Menurutnya, tempat itu biasa di beli ayamnya oleh Kampung-Kampung lain di luar Siak, tentu ia percaya dengan kualitas ayam yang ia beli.

"Untuk pengadaan di kami juga kategori kecil, bukan pengadaan besar, supaya dapat banyak biar merata. Namanya juga hewan mas, kalo mati ya wajar, manusia aja ada yang meninggal, sekarang tergantung perawatan, kalau pas perawatannya pasti tidak akan mati. Mudah-mudahan warga yang menerima ternak serius dalam merawat supaya perekonomian bisa bertambah," pungkasnya. (HA) 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama