Banyak Anak anak Berduaan Hingga Larut Malam di Bawah Jembatan TASL, Warga : Satpol PP Ngapain?


Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) 


SIAK (NU) - Warga Siak tak henti hentinya mengeluhkan kinerja Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja Kabupaten Siak. 

Pasalnya, masih banyak anak anak yang diduga masih sekolah berduaan habis pulang sekolah bahkan hingga larut malam di bawah jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL). 

Warga tak menginginkan tempat tersebut malah disalahgunakan anak anak yang berpacaran saat pulang sekolah bahkan ada yang hingga larut malam. 

Salah seorang warga Siak, Anwar (35) berpendapat seharusnya perilaku yang mendekati hal hal yang negatif menjadi sorotan bagi pihak Satpol PP. 

Dikatakannya, jika patroli dilakukan berkelanjutan dan menyasar terhadap tempat tempat umum maka para anak anak tidak akan berani melakukan hal nekat. 

"Cobalah perhatikan, banyak anak anak berpacaran di bawah jembatan TASL hingga larut malam, apa tidak ada razia dari Satpol PP. Satpol PP razianya kemana?," kata Anwar, Kamis (25/7/2024). 

Sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda), Satpol PP seharusnya lebih intens dan lebih peka terhadap permasalahan sosial yang bisa merusak citra negeri Melayu bahkan moralitas anak bangsa. 

Ditambahkan Anwar, Satpol PP juga jangan bergerak hanya karena mendapatkan laporan saja. Namun, patroli rutin yang tepat sasaran juga diperlukan untuk menekan tindakan perilaku negatif anak anak sebagai generasi selanjutnya. 

"Sesekali cek langsung tanpa laporan, jangan sudah kejadian baru turun. Apalagi di tanah bertuah ini, jangan sampai peristiwa buruk melanda," pesan Anwar. 

Sementara itu, Kasatpol PP Siak Winda Syafril mengatakan pihaknya rutin melakukan patroli terhadap keluhan masyarakat. 

Disinggung soal banyaknya anak yang berpacaran hingga larut malam, Winda mengaku kerap mendapati hal tersebut dan melakukan pembinaan. 

"Kita rutin melakukan patroli. Dan beberapa kali kami mendapati anak yang sedang pacaran kemudian kami amankan dan panggil orang tuanya," kata Kasatpol PP Siak Winda Syafril melalui telfon seluler, Kamis (25/7/2024) petang. 

Winda mengimbau persoalan anak harus menjadi perhatian banyak pihak terkhusus orang tua. 

Orang tua juga diminta ikut mengawasi anaknya agar terhindar dari perilaku negatif. 

"Soal anak memang harus menjadi perhatian semua pihak, apalagi setelah jam sekolah usai, waku orang tua untuk mengawasi harus lebih ekstra," ucap Winda. 

Winda berpesan, untuk para anak muda yang berada di bawah umur tidak lagi beraktifitas di taman di atas jam 11 malam. 

"Janganlah lagi ada jam 11 malam duduk duduk berdua di taman. Dan itu semua pihak boleh mengingatkan terkhusus para orang tua agar lebih ekstra mengingatkan anaknya," bebernya.

Sebab, lanjut Winda, ada kejadian dimana orang tua tidak terima anaknya yang terjaring patroli Satpol PP Siak. 

"Soalnya ada orang tua marah saat anaknya terjaring tim patroli di atas jam 11 malam berduaan. Kata mereka kami melanggar Ham," sebutnya. 

Sementara itu, dari data berhasil dihimpun Awak Media,  sepanjang tahun 2024  sebanyak 83 anak di bawah umur berhadapan dengan hukum baik sebagai pelaku maupun korban. 

Kepala Upt PPA pada Dinas Revi Yanti Hasibuan menyampaikan dari 83 anak tersebut sebanyak 41 anak berhadapan dengan hukum. 

"Tahun 2024 ada 41 anak berhadapan dengan hukum," papar Kepala Upt PPA, Revi Yanti Hasibuan. 

Berbagai macam kasus yang dihadapi anak di bawah umur seperti kasus persetubuhan, pencabulan, pencurian bahkan hingga persoalan narkotika. 

"Kasus persetubuhan ada empat orang anak, pencabulan empat orang anak, pencurian 30 orang anak, narkotika  satu orang  dan lainnya dua orang. Semuanya di bawah umur," sebutnya. (AD) 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama