Beberapa anggota kelompok Tani memuat pupuk subsidi di mobil L300 |
SIAK (NU) - Diduga kuat pembagian pupuk subsidi di Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak tak tepat sasaran, pasalnya pembagian pupuk tersebut diberikan kepada warga yang diduga tidak Nyawah atau menanam padi, sehingga giliran petani padi yang sebenarnya hendak menanam padi, mereka tidak mendapatkan pupuknya.
" Setahu kami, pupuk subsidi diperuntukkan untuk para petani yang menanam padi atau palawija, bukan pekebun sawit, namun di Kampung ini, pembagian pupuk subsidi diberikan kepada orang yang sekarang tidak menanam padi. Kenapa kami bisa menyatakan begitu, karena orang yang dapat bantuan pupuk subsidi sekarang sudah tidak Nyawah ditempat sawah yang mereka tempati berdasarkan kelompoknya, meraka sudah tidak Nyawah lagi disana, kenapa tetap mereka yang dapat pupuknya, jadi bisa diduga, pupuk itu disalahgunakan " ungkap salah satu Petani padi Kampung Temusai yang enggan disebut kan namanya kepada awak media, Kamis ( 30/05/2024).
Petani padi Kampung Temusai ini juga mengungkapkan rasa kekecewaan nya, karena dari jauh-jauh dirinya datang mengharapkan bantuan pupuk subsidi, namun begitu ditempat pembagian pupuk, dirinya beserta petani lain tidak dapat, dan pihak pembagi masih saja fokus sama pemilik nama yang terdaftar menerima pupuk subsidi.
" Jujur, kami sangat kecewa karena kami petani ini benar-benar membutuhkan pupuk itu, tapi sampai sana malah tak dapat dan didepan mata kepala, kami melihat orang yang tak menanam padi dapat, "ungkapnya dengan nada kesal.
Rasa kekecewaan itu juga dirasakan Ketua Kelompok Karya Tani Sidik Mauli, sejak di dirinya mempunyai sawah dan menanam padi tidak pernah mendapatkan pupuk subsidi.
" Kami sudah bertahun-tahun sejak menggarap sawah ini belum pernah mendapatkan bantuan pupuk subsidi, untuk itu kepada pemerintah kalau memang ingin membantu pupuk subsidi agar bisa tepat sasaran, jangan hanya melihat data yang mendapatkan bantuan, namun faktanya harus benar-benar jelas," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Jono, Ketua Kelompok Tani Tunas Makmur Kampung Temusai, ia mengaku kecewa karena dirinya dan bendara serta sekretaris Kelompok Tani di Kampung Temusai juga tidak mendapatkan pupuk subsidi.
" Kami kecewa juga mas, karena sudah terlanjur menghubungi anggota kelompok Tani untuk mengambil pupuk subsidi, namun sampai disana tidak dapat. Kami berharap pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk subsidi benar-benar kepada petani yang menanam padi atau palawija, karena sesuai kata pak Prabowo, pupuk subsidi harus dikawal ketat jangan sampai tidak tepat sasaran,"ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Kampung Temusai, Ansori ketika dikonfirmasi tidak mengetahui pembagian pupuk subsidi, dan dirinya sedang berada di luar Kampung.
" Saya tidak tahu kalau ada pembagian pupuk subsidi di kampung kami pak, nanti kami konfirmasi kepada ppl nya,"ujarnya.
Terkait pembagian pupuk subsidi, kata Ansori, dirinya tidak begitu tahu persis prosedurnya, apakah orang tersebut yang sudah tidak menanam padi tetap dapat atau tidak.
" Menurut kami, biasanya pupuk subsidi itu diberikan kepada petani padi atau palawija, tapi kalau mereka tidak menanam padi atau palawija dan masih juga mengambil pupuk subsidi, itu bukan kewenangan kami dan kami kurang begitu tahu prosedur nya, " ungkapnya.
Pantauan Nusantara80.com di TKP,
ada beberapa orang yang mengaku anggota kelompok tani Kampung Temusai mengunakan mobil L300 untuk mengangkut belasan karung pupuk subsidi untuk dibawa pulang, bahkan ada sebagian anggota kelompok Tani itu yang keceplosan ketika ditanya wartawan. Kalau tidak Nyawah, pupuknya apa untuk memupuk sawit, tanya wartawan? Dia jawab iya! Tentu hal itu jadi tanda tanya besar walaupun mungkin jawaban itu sloro atau guyonan.
PPL Kampung Temusai, Suyanto ketika di konfirmasi di tempat pembagian pupuk subsidi mengaku, dirinya membagikan pupuk subsidi sudah sesuai prosedur dan RDKK, menurut nya, yang mengambil pupuk tersebut sesuai dengan nama yang sudah terdaftar.
"Mereka mengambil pupuk subsidi sesuai dengan nama mereka dengan bukti KTP, terkait mereka menanam padi atau tidak, itu bisa di rundingkan dengan kelompoknya masing-masing," pungkasnya (Masgin)