SIAK (NU)- Hari pertama lomba dayung Siak Serindit Boat Race (SSBR) di Sungai Jangan Siak berlangsung kompetitif, Sabtu (16/12/2023). 24 tim yang dibagi menjadi 8 race menyuguhkan tontonan yang menegangkan bagi para pendukung yang memadati Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ) itu.
Hari pertama lomba dayung SSBR ke -4 ini sempat diwarnai hujan lebat. Jadwal race terpaksa direvisi dari semula direncanakan pukul 09.00 WIB menjadi pukul 13.30 -17.00 WIB. Sekali race ada tiga tim yang tampil dalam lintasan.
“Menentukan tim di race 1-8 dengan cara diundi, sehingga semua tim harus siap dengan lawan masing-masing,” kata Ketua Panitia SSBR 2023, Tekad Perbatas Setia Dewa.
Lanjut Tekad mengungkapkan, SSBR ini menjadi seru karena tantangannya adalah angin yang cukup kencang. Masing-masing tim mempunyai strategi untuk menaklukkan lintasannya.
"Lomba dayung ini cukup mencuri perhatian. Sorai -sorai di tepian menambah keseruan. Penonton memadati TBSJ dari garis Start hingga Finis. Di bagian seberang, penonton berbaris di jembatan kaca Skywalk Mempura dan di tepian rumah Datuk Pesisir, Kampung Tengah, Mempura. Setiap tim juga menunjukkan kemampuannya sehingga race demi race berlangsung sengit,"ungkapnya.
Juara I pada race hari pertama otomatis masuk ke babak 16 besar. Sedangkan yang juara 2-3 diadu kembali untuk mencari 8 tim juara untuk masuk ke babak 16 besar.
Tim -tim juara grup yang memastikan masuk 16 besar di hari pertama adalah, Merpati Putih Dayung Tualang (kabupaten Siak), DLHK Riau, PODSI kota Bekasi, PODSI Batang Hari Jambi, PODSI Agam (Sumatra Barat) PODSI Dumai, Tim Dayung Kabupaten Bekasi, Pemdes Buluh Cina (kabupaten Kampar).
Race VIII (terakhir) dimenangkan Pemdes Buluh Cina dengan catatan waktu 2 menit 2 detik 73 second. Tim ini disusul Sang Singa Muda dengan catatan waktu 2 menit 40 detik 01 second. Finis ketiga adalah Robi Bersaudara dengan catatan waktu 2 menit 10 detik 34 second.
Lintasan race pada SSBR ini sepanjang 500 meter, dengan jumlah atlet dalam satu perahu 12 orang. 10 orang mendayung, satu orang penabuh drum dan satu orang pengatur arah laju. Garis start di depan masjid Syahabuddin dan finis di TBSJ.
Pada babak ini, finis kedua dan ketiga akan diadu kembali di hari esok, untuk mencari 8 tim juara. Sedangkan tim Harapan Cahaya Negeri tidak bisa melanjutkan perjuangan karena kena diskualifikasi pada race I yang diikutinya. Hasil lomba pada hari pertama SSBR ini telah ditandatangani Chief Official -Finish Judge, Letkol Uyun W Gunawan.
Pelaksanaan SSBR hari pertama ini dihadiri Wakil Bupati Siak Husni Merza dan Kepala Dinas Pariwisata Siak Tekad Perbatas Setia Dewa. Melihat antusias penonton, Husni tampak puas.
“Iven ini menjangkau semua komunitas, sebab yang datang juga bukan hanya atlet, tetapi keluarga dan pendukungnya,” kata Husni.
Husni menyebut aktivitas ekonomi selama iven ini tumbuh. Seperti pengalaman Kota Solo dan Banyuwangi, yang masyarakatnya terbantu karena iven-iven pariwisata.
“Dalam mengelola daerah pariwisata kita tidak pasif, tetapi aktif dan atraktif untuk mengundang banyak pihak datang ke Siak. Siak dan Mempura ini menjadi pusat untuk wisata sejarah, religi dan wisata kekinian,” katanya.
Ia mengatakan, wisawatan yang datang ke Siak mempunyai banyak pilihan kunjungan dan menikmati iven.
“Sehingga uang yang dihabiskan di Siak jadi terasa berharga, apalagi saat ada iven,”pungkasnya.(Masgin)